Senin, 02 Juni 2014

sejarah kerajaan langkat




Inilah kisah nyata bagaimana keluargaku dibunuh, kerajaan dibumihanguskan, membacanya benar-benar membuatku terdiam. ternyata ada juga yang tau tentang kisah nyata ini. sadarlah, kalian sudah difitnah, melayu tidak begitu. Apa yang kalian rasakan jika kakek nenek buyutmu disiksa dengan begitu tidak manusiawi? aku tau cerita ini sejak aku masih kecil dari orang tuaku. kubagikan disini agar kalian tau bagaimana sejarah yang sesungguhnya. 


Masa Kegelapan Budaya Melayu


Istana TGPura
Pada tahun 1946 keadaan suhu politik di Sumatra timur memanas, orang-orang Komunis mulai menguasai partai politik dan juga membentuk laskar bersenjata diantaranya Laskar Buruh atau PKI.
Wakil Gubernur, Menteri Amir Syarifuddin (salah seorang eksponen Komunis) tiba di Serdang dari Jawa dan menghasut partai dan laskar rakyat kenapa membiarkan feodal Sultan dan bangsawan Serdang di istananya, hal ini mudah di lakukannya karena ia seorang penulis dan menjadi redaktur di majalah Pemoeda Soematra.
Secara sembunyi kaum komunis mempersiapkan rencana untuk menghapuskan monarki kerajaan Melayu dan ingin mengambil alih pemerintahan kerajaan. Mereka kemudian membuat propaganda di koran-koran, radio dan pamflet serta isu-isu fitnah palsu untuk menghasut rakyat, isu bahwa Raja-Raja Melayu itu sudah bekerjasama dengan Belanda dan mereka adalah kaum Feodal yang memeras dan menindas rakyat.
Dengan akal jahatnya PKI berhasil memindahkan Kapten Tengku Nurdin dari Batalion III naik pangkat menjadi Komandan Resimen di Tanah Karo dengan pangkat Mayor.
6 Februari Gubemur Mr. T. Moh. Hassan, beserta rombongan yang diangkut dengan 7 mobil, berangkat dari Medan lewat Brastagi dan Sumatra Tengah menuju Sumatra Selatan, hingga tanggal 22 Maret kembali berada di Medan.
Ketika Gubernur Mr. T. Moh. Hassan pergi tur, Dr. Moh. Amir tetap tinggal di Medan sebagai pejabat Gubemur.
Saat itulah tragedi terjadi……..
3 Maret 1946, tepat jam 12 malam secara serentak massa yang kebanyakan rakyat pendatang dipimpin oleh orang-orang komunis kiri PKI mengajak serta PNI, Pesindo, serta massa menyerbu istana dan kantor kerajaan Melayu dan mengumumkan bahwa kerajaan Melayu telah dihapuskan oleh rakyat Indonesia.
Pembunuhan terhadap kaum bangsawan terjadi secara massal ada juga yang di benamkan di Laut, kepalanya dipotong, di kubur hidup-hidup dan berbagai pembunuhan sadis lainnya, di lakukan oleh massa dari PKI.
Penyerbuan massal itu tragedi buat Sultan Bidar Alam Syah IV di Bilah, Sultan Mahmud Aman Gagar Alam Syah di Panai dan Tengku Mustafa gelar Yang Dipertuan Besar Makmur Perkasa Alam Syah di Kota Pinang, kesultanan Serdang Asahan di Tanjung Balai, Kesultanan Deli di Medan, kerajaan Melayu Yang Dipertuan Tengku Al Haji Muhammad Syah di Labuhan Batu seperti Kualuh dan Kota Pinang, di Labuhan Batu.
Di tempat lain, istana Sultan Langkat baik yang di Tanjung Pura maupun yang di kota Binjei diserbu dan dirampok, Bangsawan-bangsawan Langkat ditangkap dan sebagian besar dibunuh dengan kejam termasuk pujangga besar Tengku Amir Hamzah, puteri-puteri Sultan Langkat diperkosa dan yang lebih memilukan lagi perkosaan di depan mata beliau Sultan Langkat, dan putra mahkota yang masih belia hilang tak tau rimbanya hingga kini, ini dilakukan oleh Marwan dan antek2nya, mereka dari PKi.
Tengku-tengku di Asahan yang laki-laki semua dibunuh termasuk isteri Tengku Musa dan anaknya.
Tidak berapa lama setelah pergantian Kapten Tengku Nurdin, penggantinya yang baru di Batalion III , menangkap semua kaum bangsawan Melayu di beberapa daerah termasuk perempuan dan anak-anak ditangkap dan dibawa ke perkampungan (Concentration camp) di Simalungun dan Tanah Karo.
Kaum bangsawan dinista dan dicacimaki sebagai orang bodoh dan pemalas serta berada di dalam kemiskinan dan tidak mendapat bantuan Negara dan di negerinya sendiri dianggap sebagai second class citizens.
Dua generasi orang Melayu hampir kehilangan identitas mereka. Mereka takut mengaku Melayu, takut memakai baju teluk belanga dan menambah gelar marga Batak di depan namanya supaya boleh masuk sekolah atau diterima di kantor pemerintahan. Mereka menghilangkan gelar Tengku atau Wan karena takut dicaci sebagai feodal.
Zaman ini adalah masa kegelapan buat adat-budaya Melayu.
Hingga akhirnya tiba juga……….
Pada 30 September 1965 terjadilah kudeta (coup d‘etat) PKI yang segera dihancurkan oleh Angkatan Bersenjata RI pimpinan Jenderal Suharto. Sebahagian besar eksponen PKI di Sumatera Timur yang di tahun 1946 membunuh dan merampok kaum bangsawan Melayu ditangkap dan dibunuh rakyat.
Kemudian pada tahun 1971 di Medan……..
Para Pemuka masyarakat Melayu di Sumatera Timur dilindungi oleh Panglima Komando Wilayah Sumatera, Letnan Jendral Ahmad Tahir yang juga mengumpulkan dan menyatukan sebanyak 17 organisasi massa Melayu dan membentuk payung organisasi bernama MAJELIS ADAT BUDAYA MELAYU INDONESIA (MABMI) .
Sampai sekarang adat budaya melayu masih banyak yang hilang karena pernah terputusnya di dua generasi pada masa revolusi sosial dan setelahnya, walau sekarang sudah ada yang berusaha menggali tapi itu belum cukup tampa bantuan dari orang orang Melayu di seluruh penjuru duni

3 komentar:

  1. maaf gan, aq tau cerita ttg kesultanan langkat jg dr atok, sbnrnya ada hub dgn pihak belanda (pemilik perkebunan daerah langkat). atok q mpe nglepas gelar tengku-nya, krn kebenaran beliau pejuang 45 didaerah besitang (ada monumennya). last but not least, berandan lautan api jauh mendahului bandung lautan api. buku sejarah tulisan atok q diblack list mpe skrg, namun diakui pemerintah jepang. well... kpn nama baik itu akan kembali n kita jd tuan ditanah sendiri :)

    BalasHapus
  2. Siapakah nama Sultan Langkat pada zaman itu dan siapakah nama2 puterinya dan putera mahkota yang hilang? Saya benar2 nak tahu. Minta jasa baik sesiapa yg tahu untuk menyatakannya di sini. Terimakasih.

    BalasHapus
  3. Mff gan,saya pingin tahu siapa pangeran tumanggung tengku Djafar,dan apa hubunganya dengan kesultanan langkat,mff gan saya lgi mncari garis keturununan kluarga dri tengku djfar,yg tahu info tlng blsan dikirim lewat email
    saya,fahruriza2012@gmail.com

    BalasHapus